RESENSI: SILVER GIRL BY CHRISTINA JUZWAR

unnamed

Judul Buku: Silver Girl

Penulis: Christina Juzwar

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Terbit: 14 Maret 2016

Harga: Rp 55.000

Tebal: 232 hlm

Ukuran: 13,5 x 20cm

Cover: Softcover

ISBN: 978-602-03-2582-8

Tidak mudah menjadi Kei. Vitiligo membuatnya tidak percaya diri. Warna kulitnya tidak sama dan beberapa helai rambutnya tampak keperakan. Dia sering dipandang aneh dan di-bully teman-teman. Jadi, dia memilih hanya bersahabat dengan cello kesayngannya.

Beruntung Kei berkenalan dengan Domi, cowok berkacamata yang kurang-lebih senasib dengannya. Dan suatu hari, mereka sepakat membuat wishlist dan berusaha mewujudkannya bersama-sama.

Tetapi, apakah Kei dan Domi berhasil melakukannya? Ataukah semuanya jadi berantakan karena tanpa sadar ada hati yang terlibat didalamnya?

***

Kamu harus mulai bisa menerima dirimu sendiri apa adanya, Nak. –Bunda (hlm 54)

Ambil hikmahnya saja. Mungkin jalan Tuhan memang harus seperti ini. – Kei (hlm 142)

Vitiligo adalah sebuah kelainan kulit dimana kulit kehilangan melamin, itu adalah pigmen yang menentukan warna-warna ditubuh kita. Seseorang dapat menderita vitiligo biasanya karena keturunan. Dan itulah yang dialami oleh Kei. Dimulai dari muncul bercak-bercak kecil saat dirinya berusia sekitar 4 atau 5 tahun yang akhirnya membesar dan menyebar seiring dengan pertambahan umurnya. Selain warna kulit yang berubah, Kei juga mengalami perubahan pada beberapa helai rambutnya yang berubah menjadi keperakan. Hal ini membuat Kei menjadi sasaran bully oleh teman-temannya, dan membuat Kei menutupi vitiligo tersebut.

Kei yang baru saja masuk SMA harus kembali mengalami hal yang sama, yaitu menjadi sasaran bully. Hari pertama masuk ia langsung dikurung di dalam toilet oleh Evelyn dan gengnya. Hal itulah yang mempertemukannya dengan Domi, murid baru yang kurang-lebih senasib dengan Kei. Domi juga menjadi sasaran bully teman-temannya. Pertemuan pertama itu membawa mereka menjadi seorang sahabat. Selain bertemu dengan Domi, Kei juga mendapatkan pertolongan dari Ethan, kakak kelas yang hampir selalu menolongnya ketika ada orang-orang yang membully Kei. Domi dan Ethan lah yang selalu membantu Kei ketika ia mengalami hal yang buruk. Kei dan Domi menjadi seorang sahabat yang kemana-mana selalu berdua. Bahkan ketika Domi mengetahui vitiligo yang diderita Kei, ia tidak mundur dan masih menjadi sahabat Kei. Banyak hal yang mereka lalui bersama. Sampai akhirnya mereka membuat wishlist untuk mereka wujudkan bersama-sama.

Lagian gue gak suka kalau berteman itu mesti pake alasan. Gue gak peduli temen gue sebagai si ini atau si itu, punya ini atau itu, dia begini atau begitu. Nggak. Gue bisa berteman dan dekat sama lo karena gue ngerasa cocok sama lo. Titik. Kalau nggak cocok, ya kita nggak bakal bisa dekat seperti ini, kan? Itu sudah hukum alam dalam pertemanan. -Domi (hlm 70)

Apakah Kei dan Domi berhasil mewujudkan semua wishlist mereka? Bagaimana hubungan kedua sahabat itu ketika salah satu dari mereka mulai menyukai orang lain? Dan bagaimana kelanjutan persahabatan yang mereka bangun ketika cinta dan cemburu mulai ada di dalam hubungan persahabatan tersebut?

***

Silver Girl merupakan novel pertama Christina Juzwar yang saya baca. Selama ini saya hanya tau karyanya tanpa pernah mencoba untuk membacanya. Dan kali ini saya memutuskan untuk membaca Silver Girl dan mencoba berkenalan dengan salah satu karya Christina Juzwar ini.

Ketika saya membacanya, saya sangat menyukai alur ceritanya yang ringan. Tidak terlalu berat, jadi pas dibaca di sela-sela waktu untuk melepas penat dan refreshing. Saya menyukai penggambaran karakter Kei, Domi dan Ethan disini. Kei yang merupakan penderita vitiligo yang menutup kekurangannya tersebut dan menjadi sasaran bully. Pertamanya saya kira penulis akan menggambarkan seorang penderita vitiligo yang pemalu dan penyendiri karena ia minder dengan kekurangannya. Tapi saya cukup bangga dengan karakter Kei, karena walaupun menderita kekurangan dia tidak sepenuhnya merupakan seorang yang pemalu dan penyendiri. Ya benar dia memang menutupi vitiligo-nya dari teman-temannya, tetapi karakternya disini tidak tertutup dan malah terkesan judes. Akan tetapi Kei orangnya cukup pesimis juga ya hehehe…

Lalu karakter Domi, tokoh yang paling saya suka dari buku ini. bisa dibilang saya banyak belajar dari karakter Domi ini. Kata-kata yang diucapkan Domi banyak berisi kata-kata motivasi, karena kebanyakan kata-kata itu diucapkan kepada Kei untuk memberi dukungan kepada gadis tersebut. Domi di dalam buku ini digambarkan sebagai cowok optimis. Oleh karena itu saya juga banyak belajar dari karakter Domi dan beberapa cukup tersentil dengan kata-kata yang diucapkannya. Saya jadi kembali melihat diri sendiri.

Yang sangat saya sukai dari buku ini adalah, saya bisa menemukan banyak sekali kata-kata motivasi dalam buku ini. Selain menikmati ceritanya yang bagus, buku ini juga banyak mengajarkan pelajaran tentang kehidupan dan menghargai hidup itu sendiri. Kebanyakan kata-kata tersebut diucapkan oleh Domi dan Ethan. Kata yang paling saya suka yang diucapkan Domi adalah “Kenapa nggak?” yang membutikan bahwa setiap hal di dunia bisa kita lakukan jika kita mau berusaha dan mencoba. Setiap kata-kata itu mampu membuat saya untuk kembali melihat diri saya sendiri yang ternyata cukup banyak mirip seperti pribadi Kei. Dan saya sangat salut dengan Domi yang dibalik umur 16th tersebut ternyata sangat dewasa. Kak Christina baik sekali dalam menggambarkan Domi si cowok optimis dan mempertemukannya dengan Kei si cewek pesimis. Kita juga diajarkan tentang apa itu persahabatan sebenarnya, tentang melihat kehidupan sampai dengan apa itu arti keluarga dan memiliki.

Memang kadang orang nggak mau bertanya dan selalu berasumsi sendiri. Mereka senang menghakimi tanpa tau kebenarannya. -Ethan (hlm 152)

Tetapi saya sedikit kecewa plus sebel sebenarnya, dan hal itu masih tentang Domi, hehehe… Waktu membaca buku ini agak kesal sih, karena penggambaran karakter Domi ketika saya membaca sinopsisnya adalah Domi yang menjadi sasaran bully adalah Domi yang tidak terlihat keren dan cowok biasa-biasa saja. Tapi ternyata bagi saya Domi dalam buku ini kelewat keren. Saya jadi kasihan ketika ia harus menjadi sasaran bully dan sedikit tidak terima. Bahkan bagi saya Ethan masih kalah kerennya dengan Domi hehehe… mungkin, imajinasi saya ini terlalu mencintai karakter Domi itu.

Tapi secara keseluruhan saya menyukai novel ini. 3 dari 5 bintang. Novel ini cocok untuk kita yang ingin melihat dan merasakan perjuangan seseorang yang tadinya sangat pemalu dan tidak menyukai kekurangannya menjadi bersyukur untuk setiap hal yang ada dalam hidupnya. Membuat kita juga dapat lebih mensyukuri hidup karena ternyata masih ada yang lebih menderita dari diri kita. Novel ini baik sekali dalam mengajarkan hal-hal tentang hidup. Kata-kata yang tertulis didalamnya juga banyak yang memberikan hal positif bagi kita. Terima kasih untuk kak Christina yang sudah membuat novel ini dengan begitu apik ^^

Aku unik. Aku memang unik. Aku berbeda dari yang lain. Aku istimewa. -Kei (hlm 157)

 

Regrads,

Twins F

One thought on “RESENSI: SILVER GIRL BY CHRISTINA JUZWAR

Leave a comment